Sabtu, 17 September 2016

WAWASAN KEBANGSAAN



NAMA  : ASRI HIKMATULLAILI
NIM       : 16050623029
PRODI   : D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

WAWASAN KEBANGSAAN
PEMATERI OLEH :
MAHIR DWI N.
                Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pendang yang dilandasi oleh kesadaran diri sebagai warga akan diri lingkungannya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
                Kita ditakdirkan oleh Tuhan lahir beragsm suku, bahasa, agama , ras, etnis dan bangsa. Bangsa adalah yang memiliki nasib, takdir di suatu wilayah dengan tujuan dan cita-cita yang sama.
                Latar belakang sejarah dan kesamaan nasib membangun Indonesia tetap bersatu. Sebelum kemerdekaan atau proklamasi diucapkan pada tanggal 17 agustus 1945, kita Bangsa Indonesia telah dijajah oleh beberapa negara seperti negara Belanda yang dijajah selama kurang lebihnya 300 tahun, negara jepang, portugis. Dan adanya sifat melawan yang masih kedaerahan, belum adanya rasa sifat Nasionalisme, rasa kesatuan dan cinta tanah air. Bangsa Indonesia sepakat pada tanggal 20 Mei 1908, Bangsa Indonesia sepakat untuk menjadi satu Bangsa pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu sumpah pemuda, Ideologi Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945, adanya Proklamasi kemerdekaan adalah pucak perjuangan rakyat Indonesia terhadap atas bentuk lelahnya pada sistem Kolonialisme pada tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi pun terucap.
                Bangsa Indonesia tidak diahirkan dari suatu kaum Mayoritas saja, atau kaum Minoritas yang mendominan sendi masyarakat, dari suku, budaya, agama, ras, atau warna kulit tertentu. Melainkan Indonesia lahir dari satu kesatuan yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.”.
                Negara indonesia memiliki penduduk  dengan jumlah yang hampir menyamai Negara adidaya Amerika serikat, tetapi kenapa tifdak mampu menjadi negara Amerika Serikat yang mampur. Padahal Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah seperti
a.       Tambang
b.      Agraria
c.       Laut
Mengapa kita tidak bisa ?? karna Indonesia sudah dirasuki budaya asing yang negatif dan merusak, seperti akar-akar yang merusak sperti KKN yaitu Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme.  Kultur barat yang merusak kepribadian dan karakter asli Indonesia yang melenceng dari sebelumnya.
Masyarakat Indonesia diharapkan mempererat rasa nasionalisme  demi terbangunnya Indonesia yang sejahtera dan sesuai dengan keinginan para pejuang Indonesia, yang merebut kemerdekaan Indonesia ditangan penjajah.
Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia diharapkan dapat menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia karna kita adalah satu. Suatu bangsa yang hebat dan besar bercermin pada pemudanya. Jagalah apa yang telah diperjuangkan oleh para Pahlawan kita di masa lampau, masa ini adalah masa kita dimana harus berjuang untuk tetap menjaga keutuhan Negara yang kita Cintai yaitu, Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI adalah suatu harapan masyarakat, berjuta-juta orang berharap menjadi hidup lebih baik lagi dan lebih makmur.
Indonesia adalah kita!! Indonesia adalah satu!! Kita bersatu pada suatu tujuan, dan harapan yang sama. Kita memang dilahirkan berbeda namun karna perbedaan kita, kita diharapkan menjadi satu untuk satu tekad, harapan, cita-cita, dan tujuan. Jutaan masyarakat Indonesia bersatu, untuk menjadi lebih baik dan makmur dari sebelumnya. Kita harus menghormati antar sesama karna Indonesia berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.

Sabtu, 10 September 2016

STRATEGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER



Nama : Asri Hikmatullaili
NIM : 16050623029
Prodi: D3 Manajemen Informatika
STRATEGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER
OLEH KAK REZA

Apa yang harus dikembangkan dalam diri mahasiswa adalah sebagai berikut :
a.       Attitude : mahasiswa membutuhkan sebuah “attitude” untuk menjadi mahasiswa yang seutuhnya.
b.      Knowledge : Mahasiswa seyogyanya memiliki pengetahuan dalam bidang apapun itu karna mahasiswa sebagai ikon orang yang berpendidik dan sebagai contoh bagi masyarakat awam.
c.       SKILL      : Mahasiswa diharapkan memiliki sebuah keterampilan Hard ataupun Soft.
Aktualita karakter utama sebagai hasil pendidikan karakter selama ini adalah :
a.       Cerdas : dapat memilah apa yang baik bagi dirinya, karna mahasiswa sejatinya tidak boleh mudah terprovokasi oleh masalah yang belum pasti dikaji.
b.      Empati : Aksi langsung untuk mengatasi masalah dengan solusi kongkrit.
c.       Tangguh: Tidak mudah menyerah dalam menghadapi sesuatu.
d.      Jujur      : mahasiswa diharapkan dapat selalu jujur dengan apa yang ia lakukan. Mahasiswa boleh salah tapi tidak boleh berbohong.
Postur Mahasiswa yang diharapkan adalah :
a.       Sebagai intelektual patriotik
b.      Memiliki karakter disiplin
c.       Bertanggung jawab
d.      Cinta tanah air
e.      Berjiwa sosial
f.        Tidak arogan
g.       Tidak sombong
Di atas, adalah postur mahasiswa yang paling diharapkan oleh isi materi ini. Mahasiswa dalam kacamata sosial adlah seorang “rule of model” atau contoh bagi masyarakat. Indonesia membutuhkan postur mahasiswa  yang seperti itu.
Di sela waktu kak Reza, memberi  waktu untuk memberi tugas untuk semua anggota yang ikut materi, untuk menunjukan kelemahan, kekuatan, peluang dan hambatan. Kami diberi waktu untuk berkonseling dengan teman kelompok kami untuk menyelesaikan masalah yang ada pada diri kami masing-masing, lalu ada salah satu menjadi konselor dan tidak hanya itu saja kelompok ikut berperan aktif untuk memberi solusi untuk masalah yang kita punya. Lalu setelah itu ksetiap kelompok dalam forum tersebut mempresentasikan hasil solusi yang kita punya.
Kebanyakan setiap kelompok memiliki masalah tentang mengungkapkan pendapat, masalah ini diselesaikan dengan setiap orang yang memiliki masalah ini diharapkan melatih dirinya untuk berbicara didepan publik, berbicara didepan kaca untuk melatih kecakapan,  berbicara dengan orang lain.
Pada dasarnya teman-teman sudah mampu memberi solusi untuk setiap masalahnya, memecahkan masalahnya secara bersama dengan berdiskusi dengan baik. Dan mampu memberi hasil diskusi dengan baik juga.
                Setiap mahasiswa Teknik Informatika diharapkan untuk dapat merubah diri sendiri menjadi lebih baik agar dapat merubah  lingkungan, ketika memiliki angan-angan untuk merubah dunia. Karna semua berawal dari diri kita sendiri. Perubahan negara berawal dari diri masing-masing, alangkah baiknya menjadi pribadi yang kebih baik untuk menjadi suatu panutan bagi orang lain, dan lama kelamaan mereka akan mencontoh pribadi kita yang baik.
Ada suatu nasehat pada pemateri ini,
Taburlah gagasan, dan tuailah pebuatan. Taburlah perbuatan, dan tuailah kebiasaan.  Taburlah kebiasaan, dan tuailah karakter. Taburlah karakter, dan tuailah Nasib.
Orang yang jika memiliki karakter kuat, maka nasib akan baik. Jadilah mahasiswa yang berkarakter untuk menjadi generasi penerus yang dapat mengubah dan membawa Indonesia menjadi lebih baik dan mewujudkannya harapan-harapan bangsa yang telah dituai oleh para pejuang bangsa yang telah merebut kejayaan dari tangan penjajah. Karna kita adalah generasi yang diharapkan dapat merubah tatanan Indonesia yang sudah mulai rapuh ini, karna Indonesia membutuhkan orang-orang yang berkarakter seperti kita. Bangkitkan semangat untuk merubah diri sendiri, menjadi karakte yang kuat dan menjadi mahasiswa yang sebenarnya.

Manajemen Pengembangan Diri



Nama                   : Asri Hikmatullaili
NIM                     : 16050623029
Prodi                    : D3  manajemen Informatika
Manajemen Pengembangan Diri
Pemateri: Pak Joko Wasito
Konseptual jika tidak mengembangkan diri maka fokus secara sempit, maka akan tidak akan bisa berkembang. Jika ingin mengembangkan diri jadilah orang yang seperti sajak “The Winner”.
Orang-orang yang tidak mau berkembang diperumpamakan seperti orang yang hidup di sebuah kotak tidak mau mencoba hal yang baru dantidak akan menjadi orang yang berpengalaman jika kita menjadi orang ada di sebuah kotak saja.
Kita bisa menilai siapa kita sebagai perumpaman.
“Siapa Saya? Penonton? Obyek? Buta? Pelaku?” berikut adalah perumpaman dari “Siapa kita” :
·         Penonton            : orang yang melihat sebuah kejadian.
·         Obyek                   : orang yang mengalami sebuah kejadian.
·         Buta                       : orang yang tidak tahu apa yang terjadi.
·         Pelaku                  : orang yang melakukan suatu kejadian.
 Semua kembali pada diri masing-masing. Semakin banyak mencoba hal yang baru, semakin banyak tantangan semakin berpengalaman juga. Orang yang luar biasa, mereka adalah orang berani menerima suatu tantangan, mereka memperhitungkan sebuah masalah, dan memiliki suatu tujuan hidup.
Para pemenang memiliki tujuan atau mereka tahu yang apa ia inginkan, berani mengambil resiko, percaya diri, punya kemauan yang kuat , berpikir positif, dan bertanggung jawab.
Adapun fungsi manajemen diri adalah :
·         Konsistensi
·         Bertanggung jawab apa yang mereka lakukan
·         Perbaiki diri sendiri, tidak selalu menyalahkan orang lain
Kemauan dalam bahasan ini adalah salah satu hal yang penting untuk merubah keadaan yang terjadi pada dirinya.

Dan pada dasarnya, setiap orang mengalami kegagalan. Mengapa orang gagal ? kebanyakan orang gagal bukan karna kurang mampu atau kurang pintar melainkan karna kurangnya hasrat, arah, tujuan dan tekad. Namun kegagalan adalah hal biasa diperoleh oleh calon orang sukses. Setiap orang yang mengungkapkan hal-hal negatif secara beulang-ulang maka alam sadar dicekoki oleh racun kegagalan. Ketika pikiran negatif ada dipikiran kita maka masalah sedikit selalu menjadi beban dan selalu mengatakan kalau ia “tidak bisa!” sebenarnya ia “bisa”.
Dan di dunia ini banyak macam ciri orang, antara lain yaitu :
a.       Orang yang mampu adalah orang yang membuat suatu tindakan.
b.      Orang yang tidak mampu hanya bisa mengkritik saja tanpa adanya solusi kongkrit yang dapat menyelesaikan solusi.
Di pembahasan kali ini “quote” yang ada dibenak saya, dan saya ingat :
“ Perubahan Tidak Bisa Dihalangi Apalagi Dihentikan”
Qoute tersebut memiliki arti “semua perubahan berawal pada diri sendiri, Alangkah ruginya ketika kita tidak bisa merunbah diri sendiri”.
“ Kehilangan yang paling besar adalah kehilangan harga diri atau keyakinan diri tanpa kemauan yang keras mustahil akan berhasil.”